Siapkan koperasi menghadapi era globalisasi

NPM / Kelas               : 24211301 / 2EB01

Pelajaran                      : Ekonomi koperasi (Softskill)

Judul                           : “Siapkan koperasi menghadapi era globalisasi”

Saat ini penulis akan membahas mengenai adaptasi koperasi terhadap era Globalisasi. Karena beradaptasi dengan zaman ini merupakan salah satu cara agar sebuah organisasi dapat sukses dalam pelaksaaannya. Saat ini sebuah organisasi atau unit kegitan yang dilaksanakan apabila tidak memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman maka organisasi tersebut akan gagal dan sulit berkembang. Oleh karena itu disini saya akan membicarakan mengenai perkembangan koperasi terhadap zaman ini dan bagaiman cara agar koperasi siap menghadapi perkembangan zaman berikutnya.

Sebelum masuk kepada bahasan utama, sudahkan kalian tahu apa arti atau pengertian dari globalisasi? Dari kata globalisasi kita dapat menangkap suatu artian yang artinya membahas sesuatu secara menyeluruh atau global atau secara agregat. Beberapa  pakar mendefinisikan globalisasi sebgaai sesuatu yang berbeda. Ada yang mendefinisiskannya sebagai Proses menjadikan sesuatu sebgai ciri dari setiap individu tanpa dibatasi oleh wilayah. Ada pula yang mendefinisikannya sebagai proses yang membawa seluruh bangsa dan negara semakin akrab tanpa memandang perbedaan atau batasan geografis, ekonomi, maupun budaya. Sedangkan Ada yang berpendapat bahwa globalisasi merupakan sesuatu yang berstruktur dan akan terus berkembang setiap waktunya sesuai dengan kemajuan pola pikir manusia dan tekhnologi kehidupan. Bagi penulis sendiri pengertian yang ketiga merupakan pengertian yang lebih tepat dalam mendefinisikan globalisasi pada bahasan ini.

Pada kehidupan manusia sekarang sudah sangat modern. Sebagai bukti nyata adalah apabila dibandingkan dengan kehidupan di zaman sebelumnya. Pada saat ini jarak bukanlah menjadi masalah dalam berkomunikasi dalam berhubungan. Wilayah bukanlah menjadi batasan lagi saat ini. Namun hal ini berlaku pada negara atau wilayah yang sudah mempunyai kecanggihan teknologi. Dimana tekhnologi menjaadi perantara bagi mereka dalam berhubungan. Sudah ada transportasi yang dapat menjangkau wilayah-wilayah tanpa ada batasan.

Selain itu Globalisasi juga menandakan keterbukaan dalam menjalin relasi atau hubungan dengan negara lain atau wilayah lain. Sehingga akses terhadap negara tersebut dapat dijangkau oleh publik. Apabila melakukan kerja sama dengan negara lain maka dalam menjalin relasi Internasional akan lebih mudah dalam segala hal baik ekonomi maupun politik.

Apabila kita melihat kepada kondisi globalisasi di Indonesia maka kita dapat berkata bahwa Indonesia belum sepenuhnya mencapai era Globalisasi yang sukses, karena masih ada wilayah yang sulit dijangkau dan kurang moderenisasi terhadap tekhnologi maupun transportasi. Masih ada wilayah yang sulit untuk dijangkau walaupun dalam segi transportasi sehingga distribusi kebutuhan akan sulit dipenuhi dan terjadi kelangkaan pada produk tersebut di daerah itu. Misalnya di Papua. Akses terhadap jalur transportasi kesana masih tergolong sulit karena itu barang kebutuhan sulit diperoleh dan harganya pun akan mahal apabila diperoleh disana. Selain kasus tersebut masih ada kasus lain seperti Wilayah yang masih kekurangan kecanggihan tekhnologi, seperti masih ada daerah yang belum memiliki listrik dan telepon pun hanya ada di kantor kepala desa. Hal tersebut merupakan beberapa bukti nyata bahwa globalisasi belum mencapai suksesnya di Indonesia.

Dari hal ini dapat dilihat bahwa kemampuan UKM Indonesia dalam menyalurkan hasil produksi mereka ke luar negeri masih belum berjalan dengan baik. Kinerja UKM dalam negeri masih kalah dari pada kinerja UKM luar negeri. Hal tersebut dikarenakan perkembangan tekhnologi dan akses komunikasi Luar negeri lebih baik dari pada dalam negeri. Oleh karena itu Koperasi dan UKM harus dalam negeri harus bekerja lebih keras lagi dalam menyesuaikan unit kegiatan mereka lebih mampu dalam menghadapi era globalisasi. Dari kasus ini dapat disimpulkan bahwa globalisasi memiliki peran yang besar tehadap unit koperasi.

Pada dasarnya unit koperasi seharusnya dapat lebih mampu dalam menghadapi globalisasi. Beberapa cara yang dapat dilakukan dalam menyesuaikan unit dengan era globalisasi adalah mengikuti perkembangan tekhnologi. Seperti menggunakan tekhnologi yang tersedia. Seperti menambah jangkauan akses listrik dan telepon ke daerah yang belum memiliki tekhnologi tersebut. Lalu memperkenalkan tekhnologi yang ada kepada publik yang masih belum paham. Hal lain yang dapat dimkasimalkan adalah penggunaan Internet. Internet dapat menjadi media yang paling efektif dalam menjalin komunikasi terutama dengan luar negeri, dengan biaya yang jauh lebih murah dan akses yang tidak terbatas kita dapat berhubungan dengan pihak luar negeri. Oleh karena Itu koperasi harus menggunakan Internet dalam rangka penyesuaian dengan era globalisasi.

Hal yang menjadi pokok yang harus dilakukan koperasi dalam menyesuaikan diri dengan globalisasi adalah menjalin relasi dengan luar negeri. Berhubungan dengan Unit kegiatan luar negeri dapat memperluas pemahaman koperasi mengenai bagaimana unit luar negeri dalam bekerja. Untuk saat ini kinerja kita masih kalah dari pada mereka oleh karena itu kita dapat mempelajari bagaimana mereka bekerja dan memperbaiki cara kerja kita yang salah, agar kita dapat bersaing dengan unit kegiatan yang lain.

Salah satu dampak dari globalisasi yang berpengaruh terhadap koperasi Indonesia dan unit kegiatan lainnya adalah penerapan perdagangan bebas dengan cina (ACFTA). Pada saat ini kita menanggapi bahwa banyak produk cina yang akan masuk ke dalam negeri dan membuat banyak aliran modal dalam negeri yang keluar. Namun kita tidak melihatnya sebagai sesuatu yang mengguntungkan, dimana kita juga memiliki peluang untuk memasuki pasar cina yaitu dengan mengeksport barang produksi hasil koperasi kita kepada luar negeri. Walaupun kita belum mampu menyediakan produk dengan harga yang murah. Namun kita dapat mengandalkan kualitas produk yang dihasilkan. Kita belum dapat menyediakan barang dengan harga murah, menurut saya karena permintaan terhadap barang tersebut masih rendah. Namun saat permintaannya sudah bertambah banyak maka dapat digunakan konsep produksi dengan satu variabel., Yaitu mempermainkan kuantitas tenaga kerja agar menekan biaya tenaga kerja dan menghasilkan sesuatu yang lebih banyak dan harganya lebih murah. Hal lain yang dapat dilakukan adalah dengan mempergunakan barang daur ulang. Jadi kita dapat melihat dampak positif dan negatif dari globalisasi terhadap koperasi.

Penanggapan hal tersebut sebagai sesuatu yang baik atau tidak merupakan pola pikir dan tignkat kecerdasan SDM dalam memanfaatkan dan mencari peluang yang ada. Jadi Konsepnya adalah pengurus unit terkait harus memiliki jiwa saing yang sehat dan tingkat intelektual yang baik. Agar dapat memahami sisi positif dan negatif dari perkembangan globalisasi terhadap unit kegiatan mereka. Apabila mereka dapat melihat peluang yang tersedia maka globalisasi bukanlah alasan bahwa itu adalah sesuatu yang merugikan. Bahkan globalisasi dapat menjadi sesuatu yang baik. Dapat meningkatkan daya saing dan melatih kecerdasan dalam melihat peluang dilapangan.

Kesimpulan daari tulisan ini adalah Globalisasi merupakan alat bagi koperasi untuk berkembang dan memperluas cakupan mereka terhadap wilayah-wilayah yang belum terjangkau dengan mendirikkan cabang atau unit baru di wilayah yang belum ada relasi. Koperasi juga dapat mempergunakan kecanggihan teknologi yang ada dalam pengaturan atau manajem koperasi agar lebih baik dan efisien, seperti penggunaan Internet dalam berkomunikasi. Selain itu globalisasi juga meningkatkan relasi terhadap organisasi lain baik dalam lingkup nasional maupun internasional. Dari relasi tersebut koperasi dapat lebih berkembang dan maju dengan melihat peluang yang ada dari masing-masing kebijakan globalisasi yang dibuat.

Leave a comment