ETIKA BISNIS

be

Readers, kali ini saya akan membahas mengenai etika bisnis… seperti apa sih etika bisnis itu? Apakah penting etika bisnis itu? Untuk memahaminya, langsung aja kita mulai menuju bahasan kita pada artikel ini…

ETIKA

Ethical

Mari kita mulai dengan etika itu sendiri. Sudah tahu belum etika itu apa? Etika itu berkaitan dengan norma (aturan), nilai, tata cara yang berhubungan dengan sesuatu yang etis (santun dan baik). Kata Etika sendiri berasal dari bahasa yunani yaitu Ethos yang artinya Adat Istiadat. Jadi kesimpulannya adalag etika merupakan aturan atas perilaku atau tindakan atas kebiasaan manusia yang mengarahkannya pada hal yang baik atau benar, dimana pada akhirnya akan membentuk karakter dari orang terkait. Dengan adanya Etika maka kehidupan manusia sebagai mahluk sosial akan berjalan lebih baik. Karena etika akan mengurangi konflik yang akan muncul sebagai akibat dari hubungan yang terjadi antar manusia. Oleh karenanya, etika ini dapat dikatakan sebagai prinsip moral. Dengan adanya etika maka moral dan kualitas perilaku manusia dapat dijaga (dikendalikan). Pengendalian ini akan berkaitan dengan EQ (Emotional Question) karena akan menganalisa keputusan yang akan diambil seseorang dalam kondisi tertentu à Tindakan orang tersebut. Peningkatan Kualitas moral seseorang akan membuat mereka melakukan tindakan yang benar yang menjaga tindakannya agar tidak merugian orang lain (harm). Dengan terciptanya kondisi tersebut maka kehidupan akan damai, harmonis, dan aman. Itu adalah konsep dasar dari etika.

Penilaian terhadap tindakan yang benar (etika):

  1. etika sebagai suatu ilmu mengukur pada perbuatan yang baik atau jahat, dan yang susila atau asusila.
  2. Perbuatan itu sendiri merupakan sesuatu yang sudah tertanam dalam jiwa seseorang yang akan memicu orang tersebut untuk melakukan sebuah tindakan berdasarkan alam bawah sadarnya (habitual/kebiasaaan).
  3. Sedangkan menurut Burhanuddin Salam, Drs. menjelaskan bahwa sesuatu perbuatan di nilai pada 3 (tiga) tingkat :
  4. Tingkat pertama, semasih belum lahir menjadi perbuatan, jadi masih berupa rencana dalam hati, niat.
  5. Tingkat kedua, setelah lahir menjadi perbuatan nyata, yaitu pekerti.
  6. Tingkat ketiga, akibat atau hasil perbuatan tersebut, yaitu baik atau buruk.

Konsep lanjutan atas etika akan mengaitkan macam macam etika yaitu,

  1. Etika Deskriptif = Penentuan tindakan sebagai sesuatu hal yang benar didasarkan kepada fakta.
  2. Etika Normatif = Penentuan tindakan sebagai sesuatu hal yang benar didasarkan kepada norma atau aturan yang ada.

BISNIS dan Etika Bisnis

Setelah mengetahui apa itu etika dan pentingnya etika itu, lalu apa hubungannya dengan bisnis. Bisnis itu kan untuk mencari keuntungan. Apa etika dapat memberikan keuntungan?

Bisnis merupakan Usaha untuk mendapatkan keuntungan yaitu sesuatu yang ditargetkan atau dicita-citakan. Lalu, Pokok yang harus ditekankan mengenai bisnis itu sendiri adalah bisnis melibatkan persaingan dan dengan mementingkan nilai moral / etika maka pesainglah yang akan diuntungkan. Hal ini dikarenakan hukum rimba dalam dunia bisnis dimana kehidupan sosial dan kehidupan bisnis merupakan sesuatu yang berbeda. Dimana, pebisnis erring dihadapkan dengan kondisi yang mengharuskan untuk memilih untung atau menjalankan bisnis berdasarkan etika yang berlaku, dan menggunakan etika tersebut menghambat perolehan keuntungan tersebut. Itu adalah apa yang dipercaya dari zaman dulu. Namun, pada era modern ini (2014) institusi bisnis yang mementingkan nilai etika mendapatkan hasil yang baik dan menguntungkan. Hal ini dikarenakan munculnya citra atau image yang baik (tanggung jawab, dan kepedulian) akan instansi tersebut dimata masyarakat. Sehingga, akan membuat adanya kepercayaan (trust). Hal yang disebutkan oleh Kinichi Ohmae (1995), mengatakan bahwa etika bisnis telah menjadi kunci kesuksesan bisnis karena adanya globalisasi. Karena globalisasi membuat hilangnya batasan antar Negara dan membuat terciptanya perdagangan bebas. Dimana, bisnis tersebut menuntut sesuatu untuk disajikan secara transparan tanpa manipulasi.

Prinsip dan Sifat Etika Bisnis

Suatu bisnis dapat dikatakan memenuhi criteria bisnis yang beretika apabila mengandung sifat ini.

  1. Manfaat à dari segi manfaat bisnis ini harus bisa memberikan manfaat kepada semua pihak bukan hanya perusahaan.
  2. Relativism à Pandangan masyarakat atau publik atas bisnis ini harus baik. Sehinggan bisnis disetujui oleh masyarakat.
  3. Legalism à Menurut kepada peraturan atau hukum yang ditentukan pemerintah dan umum, yang menyangkut mengenai nilai etis. Misalnya, standar jam kerja karyawan, upah buruh, dsb.

Berdasarkan sifat-sifat tersebut maka sebuah bisnis yang etis harus memenuhi prinsip dibawah ini.

  1. Prinsip otonomi

Etika mengacu kepada tindakan yang susila dan bermoral namun etika berbeda dengan moral. Karena etika berasal dari diri kita, sedangkan moral merupakan adat yang diturunkan kepada kita. Nah, Otonomi ini prinsip yang mengatur pengambilan keputusan yang etis dari kesadaran diri sendiri.

  1. Prinsip Kejujuran

Kejujuran akan berkaitan dengan pemenuhan dan kesesuaian janji/kontrak dengan kenyataan, mutu dan harga yang sebanding, serta manajemen internal atau hubungan kerja internal dalam perusahaan.

  1. Prinsip Keadilan

Prinsip keadilan menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan yang adil dan sesuai dengan kriteria yang rasional objektif dan dapat dipertanggung jawabkan.

  1. Prinsip saling menguntungkan

Menuntut agar bisnis menguntungkan semua pihak.

  1. Integritas moral

Prinsip ini dihayati sebagai tuntutan internal dalam pelaku bisnis.

  1. Tanggung jawab

Tanggung jawab mensyaratkan bahwa orang yang melakukan  tindakan tertentu memang mau dan bersedia melakukan tindakan itu.

Implikasi dari Etika Bisnis

etika

Dengan adanya perilaku etis dalam menjalankan bisnis maka akan tercipta harmoni (keselarasan) antara pebisnis, pesaing, pemasok, konsumen, karyawan, dan pihak lain yang terlibat. Dengan adanya keselarasan ini maka usaha dapat berjalan dengan sejalan dan searah. Tanpa adanya pertikaian dan memunculkan kerja sama. Dimana kerja sama ini akan mendukung kinerja perusahaan dari factor non financial. Meskipun demikian factor non keuangan ini nantinya akan berimplikasi pada factor keuangan perusahaan. Misalnya, perusahaan memperhatikan nilai etis bagi karyawan dari segi jam kerja dan upah. Ini nantinya akan berimbas pada emosi karyawan dan membuat karyawan lebil loyal terhadap perusahaan. Loyalitas karyawan akan meningkatkan kinerja perusahaan yang akan berdampak pada output perusahaan.

Nah itulah bahasan mengenai etika bisnis…